Ormas dan Parkir: Mengurai Benang Kusut Perparkiran

Ormas dan Parkir

Parkir mungkin terlihat seperti urusan sepele. Tapi di kota-kota besar di Indonesia, urusan parkir bisa berubah menjadi persoalan pelik yang memicu konflik, keresahan publik, hingga kerugian ekonomi. Salah satu pihak yang kerap dikaitkan dengan praktik parkir liar adalah organisasi kemasyarakatan (ormas).

Fenomena tukang parkir liar yang memungut tarif sesuka hati di luar sistem resmi bukanlah hal baru. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, praktik ini semakin kompleks karena melibatkan ormas yang mengklaim “wilayah kekuasaan” di berbagai titik parkir potensial. Hal ini menciptakan kekacauan yang merugikan banyak pihak—mulai dari pengguna kendaraan, pemilik lahan, pelaku usaha, hingga pemerintah daerah.

Parkir: Lahan Basah yang Diperebutkan, Termasuk oleh Ormas

Parkir adalah salah satu “lahan basah” di ruang publik yang sering dimanfaatkan secara ilegal. Banyak lahan parkir—baik di pusat perbelanjaan, tempat ibadah, hingga pinggir jalan—yang dikuasai secara informal oleh individu atau kelompok tertentu. Dan yang kian marak belakangan ini, penguasaan parkir oleh ormas.

Baca juga: 5 Tempat Hiburan dengan Sistem Parkir Digital

Ormas yang terlibat dalam praktik parkir liar ini biasanya memanfaatkan atribut organisasi mereka untuk menunjukkan dominasi. Atribut seperti bendera, rompi, atau spanduk dipasang sebagai simbol kekuasaan di titik-titik parkir strategis. Tujuannya bukan hanya “mengamankan” area tersebut, tetapi juga menjadi dasar untuk memungut tarif parkir dari masyarakat, tanpa ada dasar hukum atau kerja sama resmi dengan pemilik lahan maupun pemerintah daerah.

Konflik antarormas pun tak jarang terjadi. Mereka memperebutkan lokasi parkir yang dianggap memiliki potensi penghasilan besar—seperti dekat pasar/minimarket, masjid besar, atau stasiun. Situasi ini mengarah pada potensi bentrokan, intimidasi terhadap pengguna, hingga merusak citra keamanan lingkungan.

Kerugian yang Ditanggung Banyak Pihak

Dampak dari praktik ini sangat luas:

  • Pengguna kendaraan sering merasa dirugikan karena harus membayar parkir dua kali lipat dari tarif resmi, tanpa jaminan keamanan kendaraan.

  • Pemilik lahan, seperti toko atau pengelola gedung, kehilangan kontrol atas fasilitas milik mereka sendiri karena takut bersitegang dengan ormas.

  • Pemerintah daerah tidak bisa menarik retribusi secara maksimal karena banyak titik parkir dikelola secara ilegal.

  • Investasi sektor swasta menjadi enggan masuk karena khawatir akan adanya intervensi dari kelompok informal yang tidak bisa dikendalikan dengan regulasi.

Baca juga: Tukang Parkir Liar: Ancaman Bagi Bisnis dan Solusinya

Ormas dan Keamanan Parkir: Antara Pelindung dan Pengganggu

Ormas

Peran ormas dalam masyarakat sebenarnya adalah untuk menjaga ketertiban, menyuarakan aspirasi warga, dan berkontribusi dalam pembangunan. Namun, ketika keterlibatan ormas dalam pengelolaan parkir tidak dilakukan secara legal dan profesional, yang terjadi justru sebaliknya: mereka menjadi bagian dari masalah.

Sebagian oknum dalam ormas bahkan diduga menggunakan status organisasi sebagai tameng untuk melakukan pungutan liar. Hal ini merusak reputasi ormas secara keseluruhan dan menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat. Padahal, jika dikelola secara resmi dan profesional, ormas bisa berperan positif—misalnya dengan dilibatkan dalam sistem parkir digital berbasis SOP dan transparansi.

Solusi Digital: Menghapus Celah Parkir Liar dan Dominasi Ormas Tak Resmi

Jawaban atas kekacauan ini adalah transformasi digital dalam sistem parkir. Dengan memanfaatkan teknologi, pengelolaan parkir bisa menjadi lebih transparan, tertib, dan menguntungkan semua pihak.

Logo IN-Parking
Logo IN-Parking

IN-Parking, sistem parkir digital dari Intracs, hadir sebagai solusi menyeluruh yang mengeliminasi ruang bagi praktik parkir liar—baik oleh individu maupun oleh oknum dalam ormas. Dengan sistem ini:

  • Pengguna kendaraan membayar tarif parkir yang jelas dan transparan.

  • Pemilik lahan bisa mengontrol area parkir mereka secara penuh.

  • Pemerintah daerah mendapatkan data real-time dan retribusi yang sah.

  • Oknum yang selama ini mengambil keuntungan dari sistem informal akan kehilangan celahnya.

Baca juga: Sistem Parkir IN-Parking: Solusi Perparkiran dari Intracs

Lebih dari itu, sistem parkir digital juga bisa mengajak ormas untuk terlibat secara resmi, misalnya melalui pelatihan dan kerja sama berbasis kontrak, bukan dominasi sepihak. Ini akan mengembalikan ormas ke peran semestinya sebagai mitra masyarakat, bukan penguasa wilayah.

Penutup: Saatnya Parkir Jadi Hak, Bukan Barang Rampasan

Sudah saatnya parkir dikelola secara profesional dan tidak lagi menjadi arena rebutan kekuasaan, termasuk oleh oknum dalam ormas. Dengan sistem parkir digital seperti IN-Parking, kita bisa menciptakan lingkungan parkir yang aman, tertib, dan menguntungkan semua pihak.

Parkir bukan hak milik siapa pun. Ia adalah fasilitas publik atau privat yang harus diatur secara adil dan transparan, bukan diperas untuk kepentingan segelintir orang atau organisasi. Dan untuk mewujudkannya, teknologi adalah senjata utama kita.


Ingin menghadirkan sistem parkir digital yang aman, efisien, dan modern untuk area rumah sakit, perkantoran, atau pusat perbelanjaan Anda? Temukan solusi lengkapnya bersama IN-Parking dari Intracs.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top

IN-Control

CCTV
CCTV

Alat untuk memotret lajur gardu yang dilalui kendaraan. Setiap terjadi transaksi CCTV mengirim gambar ke Plaza CCTV Server (PCCS). Setiap terjadi deteksi CCTV mengirim gambar ke PCCS. Setiap terjadi OBS Alarm CCTV mengirim gambar ke PCCS. Terdapat fasilitas untuk mengirim gambar ke PCCS dengan periode waktu tertentu yang biasa dipilih

IN-Control

Air Navigation System Bandar Udara
Air Navigation System Bandar Udara

Air Navigation System adalah peralatan yang memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara terutama pesawat udara untuk mencegah antar pesawat terlalu dekat satu sama lain, mencegah tabrakan antar pesawat udara dan pesawat udara dengan rintangan yang ada di sekitarnya selama beroperasi. Mengatur kelancaran arus lalu lintas, membantu pilot dalam mengendalikan keadaan darurat, memberikan informasi yang dibutuhkan pilot (seperti informasi cuaca, informasi navigasi penerbangan.

IN-Control

Sistem Perparkiran Access Control
Sistem Perparkiran Access Control

Member Pengguna Jasa Parkir tidak perlu lagi berhenti untuk tapping ID Card saat melewati gerbang masuk area perpakiran, namun begitu tetap harus mengurangi kecepatan saat memasuki Gerbang Area Parkir yaitu adalah 20 km per jam. Setelah terjadi deduct antara OBU dengan Transceiver secara komunikasi infra red maka palang gate parkir akan terbuka maka kendaraan Pengguna Jasa Parkir dapat memasuki gerbang area perpakiran.

IN-Control

Automatic Lane Barrier
(ALB)
ALB

Automatic Lane Barrier (ALB) berfungsi sebagai penutup lajur gardu dengan memberikan penghalang fisik yang mudah terlihat oleh pengemudi kendaraan, serta sebagai perangkat law-enforcement

IN-Sensor

Sensor Automatic Vehicle
Classification (AVC)
AVC

Sensor Automatic Vehicle Classification (AVC) adalah alat bantu untuk mengidentifikasi golongan kendaraan yang melintas di ‘island’ gardu tol

IN-Sensor

Sistem Pembayaran Tol
Teknologi RFID
RFID

Sistem pembayaran tol prabayar berbasis Mobile Application dan Sticker yang menggunakan teknologi Radio Frequency Identification (RFID) dan source of fund berbasis Voucher Elektronik (VE). Teknologi ini dapat membantu kelancaran berlalu lintas di tol karena tak perlu berhenti ketika melakukan transaksi

IN-Sensor

Optical Beam Sensor (OBS)
Optical Beam Sensor (OBS)

Optical Beam Sensor (OBS) adalah alat untuk mendeteksi kendaraan saat melewati sensor yang terletak di ‘island’ gardu transaksi

IN-Display

Variable Message Sign (VMS)
Variable Message Sign (VMS)

Variable Message Sign (VMS) adalah teknologi berbasis display informasi yang berfungsi sebagai Traffic Management System dengan menampilkan info terkini terkait area jalan tol

IN-Display

Lampu Lalu Lintas Atas (LLA)
Lampu Lalu Lintas Atas (LLA)

Lampu Lalu Lintas Atas (LLA) adalah alat petunjuk gardu transaksi yang menggunakan lampu LED berukuran 5mm yang tampilannya berupa gambar panah hijau dan silang merah

IN-Display

Toll Fare Information (TFI)
Toll Fare Information (TFI)

Toll Fare Information (TFI) menampilkan informasi gerbang transaksi, golongan kendaraan, tarif, nilai sisa pada transaksi kartu E-Toll, dan status proses transaksi yang sedang dilaksanakan melalui display layar

IN-Payment

Reader

Reader adalah alat yang didesain untuk membaca kartu uang elektronik dalam proses melakukan transaksi secara digital

IN-Payment

Mobile Reader
Mobile Reader Intracs

Mobile Reader adalah alat bantu tapping transaksi pembayaran tarif tol yang berfungsi untuk mempercepat waktu transaksi pembayaran tol. Melalui alat tersebut, petugas akan menghampiri pengendara yang berada dalam antrean kendaraan di gerbang tol, sehingga dapat mengurai antrean kendaraan yang memasuki gardu

IN-Payment

GTO Multi
GTO Multi Jalan Tol Intracs

Gardu Tol Otomatis (GTO) Multi adalah Gardu Tol yang dioperasikan untuk melayani transaksi pembayaran tarif tol berdasarkan data kendaraan dari integrasi sensor, semua golongan kendaraan dan asal gerbang secara elektronik dengan kartu elektronik / E-toll

IN-Payment

GTO Single
GTO Single Jalan Tol Intracs

Gardu Tol Otomatis (GTO) Single adalah Gardu Tol yang dioperasikan untuk melayani transaksi pembayaran tarif tol berdasarkan data kendaraan dari integrasi sensor, khusus kendaraan kecil / Golongan Satu dan asal gerbang secara elektronik dengan kartu elektronik / E-toll